Tujuan Allah mengutus para nabi adalah sebagai wasilah ( penghubung ) antara Allah dengan hamba- hambanya dalam menyampaikan perintah-perintah Allah dan larangan-larangannya, serta memberi petunjuk pada manusia terhadap sesuatu yang disenangi dan dibenci oleh Allah, selain itu juga sebagai panutan bagi manusia untuk meniti jalan Allah dalam hal berbudi pekerti dan bergaul antar sesama.
Semua tujuan di atas bisa terealisasikan dengan baik jikalau nabi yang menjadi wasilah ( penghubung ) itu dari jenis yang sama, agar bisa bergaul dan berkomunikasi dengannya. Sehingga nabi tersebut dapat mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Jikalau para nabi itu dari golongan malaikat, niscaya manusia akan sulit bergaul dan berkomunikasi dengan mereka, karena apabila para nabi Allah itu datang dalam bentuk malaikat, manusia akan terkejut lari meninggalkan mereka. Hal itu terjadi karena manusia tidak pernah tahu dan tidak pernah melihat makhluk yang agung ini ( malaikat ).selain itu manusia akan memiliki hujjah di dalam ketidak ikutan mereka pada para nabi, yaitu mereka akan berkata ’’para nabi yang harus kami ikuti itu bukanlah dari jenis kami,manusia.akan tetapi mereka adalah malaikat yang secara watak tidak sama dengan kami,mereka lebih tiggi budi pekertyinya,lebih suci amalnya,dan lebih mulya derajatnya dari pada kami,sebagaimana firman allah pada kami [surat al-tahrim 6]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)
Dan mereka selalu beribadah tanpa ada rasa bosan sedikitpun, sebagaimana firman allah[surat al-ambiya’ 20]
يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)
Selain itu malaikat tidak makan dan tidak minum,mereka tidak memiliki syahwat dan keinginan sedikitpun untuk melakukan maksiat kepada allah, karna mereka adalah hamba-hamba allah yang mulya.