Benarkah Akhir Hidup Firaun dan Tentaranya Beriman?

- Penulis

Kamis, 19 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mustaqim.NET Banyak dari kalian menanyakan Firaun ketika menghadapi sakaratul maut ia mengakui Allah sebagai tuhan karena apa? Bagaimana akhir hidup firaun dan tentaranya jelaskan pengertian dari firman Allah yang memiliki arti:

Dan kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga tatkala Firaun itu telah hamper tenggelam, berkatalah dia; “saya percaya bahwa tidak ada Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.(QS.Yunus[10]:90).

Mungkin ayat ini yang dijadikan landasan bahwa Firaun itu mati dalam keadaan iman. Memang, sepintas, ayat tersebut menjelaskan bahwa Firaun mengakhiri hidupnya dengan pengakuan keimanan kepada Allah. Namun jika diteliti lebih dalam maka dapat diketahui bahwa pengakuan keimanan Firaun itu tidak diterima oleh Allah. Hal tersebut disebabkan beberapa alasan berikut:

Pertama,karena pengakuan keimana Firaun diungkapkan ketika siksa Allah SWT telah menimpanya,sedangkan taubat seseorang pada waktu siksa sudah turun menimpanya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut:

Maka tatkala mereka melihat azab kami, mereka berkata: “Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang kafir.(QS. Ghair [40]:84-85)

Karena itu dalam lanjutan QS. Yunus [10]: 90 di atas, Allah menimpali pernyataan keimanan Firaun dengan firman-Nya berikut: Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS.Yunus [10]: 91). 

kedua, pengakuan Firaun tidak bermaksud beriman. Firaun ketika menghadapi sakaratul maut ia mengakui allah sebagai tuhan karena agar diselamatkan dari terjangan gelombang laut, seperti sudah mentradisi dikalangan pembangkang dang penentang perintah Allah SWT, ketika mereka sudah tidak bisa menyelamatkan diri dari marabahaya. Namun setelah diselamtkan, mereka kembali ingkar dan menentang Allah SWT, sebagaimana penjelasan pada ayat berikut: Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu kedaratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. (QS. Al-Isra’[17]: 67).

Ketiga, ikrar Firaun tidak memenuhi persyaratan, yaitu pengakuan dari Nabi Musa as sebagai utusan Allah SWT, karena ikrar keesaan Allah yang tidak disertai ikrar kerasulan utusan Allah tidak sah, sedangkan Firaun hanya meyakini keesaan Allah tanpa mengakui kerasulan Nabi Musa as.

Keempat, sebenarnya Firaun tidak beriman kepada Allah SWT, melainkan iman kepada dzat yang Bani Israel iman kepadanya,dimana pada waktu mereka menyembah anak sapi,karena dalam pengakuanya, Firaun mengatakan “Tidak ada tuhan kecuali dzat yang Bani Israel beriman kepadanya”bukan “tidak ada Tuhan kecuali Allah”. Maka, soal pertanyaan bagaimana akhir hidup firaun dan tentaranya jelaskan! Maka kami akan menjelaskan bahwa mereka tetap kufur.

Kelima, pada umumnya orang-orang Yahudi (Bani Israel) cenderung menyamakan Allah dengan makhluk dan menganggap-Nya memiliki raga. Maka tuhan yang diyakini Firaun dan tentaranya adalah tuhan yang diyakini oleh orang-orang Yahudi (memiliki kesamaan dengan makhluk dan mempunyai raga), bukan Tuhan yang diyakini oleh Nabi Musa as.

Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengakuan keimanan yang dilontarkan Firaun tidak diterima oleh Allah SWT, dan tidak berguna  untuk menyelamatkan diri dari kobaran api neraka yang maha dahsyat dan amat menyakitkan. Firaun pun tetap mati dalam keadaan kafir.[]

Berita Terkait

Kisah Perang Mu’tah; Taktik, Penyebab, dan Kronologinya
Nabi Musa Berdebat dengan Nabi Adam
Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh
Sejarah Mimbar Masjid Nabawi
Kisah Pohon Kurma Menangis Merindu Baginda Nabi Muhammad ﷺ
Kisah Ahmed Yassin Sang Pendiri Hamas
Ajaib, Sungai Nil Mendapat Surat dari Sayyidina Umar
Meneliti Buah yang Dimakan Nabi Adam
Berita ini 155 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 29 Desember 2024 - 17:43 WIB

Nabi Musa Berdebat dengan Nabi Adam

Kamis, 7 Desember 2023 - 23:10 WIB

Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh

Selasa, 5 Desember 2023 - 06:46 WIB

Sejarah Mimbar Masjid Nabawi

Selasa, 5 Desember 2023 - 00:39 WIB

Kisah Pohon Kurma Menangis Merindu Baginda Nabi Muhammad ﷺ

Selasa, 28 Juni 2022 - 23:39 WIB

Kisah Ahmed Yassin Sang Pendiri Hamas

Kamis, 30 Desember 2021 - 06:01 WIB

Ajaib, Sungai Nil Mendapat Surat dari Sayyidina Umar

Senin, 29 November 2021 - 04:06 WIB

Meneliti Buah yang Dimakan Nabi Adam

Rabu, 24 November 2021 - 18:07 WIB

Firaun Hendak Mengurangi Jumlah Penduduk Ibrani dengan Cara Ini

Berita Terbaru

Fikih

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami

Kamis, 4 Des 2025 - 20:19 WIB

Akidah

Malaikat Pencatat Amal

Selasa, 2 Des 2025 - 22:19 WIB

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Khutbah

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Selasa, 2 Des 2025 - 13:18 WIB

prinsip mu'asyarah bil ma'ruf wa asyiruhunna bil ma'ruf fain karihtumuhunna

Fikih

Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf Beserta Contohnya

Minggu, 30 Nov 2025 - 15:14 WIB

masjid al munawwarah tagrinih timur fungsi masjid zaman rasulullah

Fikih

Apa Fungsi Utama Masjid pada Zaman Rasulullah ﷺ?

Minggu, 30 Nov 2025 - 11:19 WIB