Macam-Macam Talak 1 2 3

- Penulis

Senin, 27 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mustaqim.NET ada dilema dalam polemik macam-macam talak 1 2 3. Semua yang ada dalam tulisan ini, kami ambilkan dari kitab Fathul-Mu’in. Untuk itu, simak penjelasannya berikut ini.

Jika ada seorang suami hanya bilang, “Saya cerai istriku,” tanpa menyebutkan jumlah talaknya, tetapi ia meniatkan dalam menceraikannya untuk talak dua atau tiga, maka talaknya jatuh sesuai dengan niatnya.

Apabila seorang suami ragu urusan jumlah bilangan, maka diberlakukan yang paling sedikit. Dan disini tidak sampai menyamarkan kepada sifat wara’

Bila ada orang mengatakan saya cerai istriku dengan dua cerai dan satu, maka menjadi tiga. Begitu pula bila istrinya pernah disetubui, lantas mengatakan, “Saya cerai kamu satu, bahkan dua” maka menjadi tiga talak, sebagaimana penjelasan dari Syekh Zakariya.

Bila sudah jatuh tiga talak dari macam-macam talak 1 2 3, maka suami tidak boleh menikahinya lagi, hingga ada pria lain yang menikahinya, menyetubuhinya, lalu mencerainya. Mengapa harus demikian? Tiada lain, selain agar suamai tidak menghabiskan talaknya.

Pernikahan bisa dilakukan, bila ada konfirmasi dari istri bahwa dirinya sudah berhubungan badan dengan suami yang kedua. Meskipun suami yang kedua mendustakannya. Usai istri disumpah, suami pertama boleh menikahinya lagi, meski suami pertama menyangka konfirmasi dari si istri adalah dusta belaka. Karena dalam segala akat yang dijadikan patokan adalah ucapan yang terlibat dari sana, bukan prasangka.

Jika sebaliknya, alias si suami kedua yang mengaku sudah menyetubuhi si istri, tetapi istri yang menyangkalnya, maka bagi suami yang pertama tidak halal untuk menikahi si istri tersebut.

Bila seandainya si istri mengatakan, “Saya belum menikah,” tetapi ia bahkan menyangkal sendiri, dan mengakui bahwa dia berbohong, maka bagi suami boleh menikahinya, bila ia mempercayai istrinya, dan membenarkannya.

Bila dibalik, alias si istri mengaku pernah dinikahi orang lain, tetapi ia malah menyangkal sendiri, dan mengaku bahwa dirinya berdusta, maka pengakuan tersebut diterima, dan tidak halal bagi suami pertama untuk menikahinya. Namun, hal itu bila mengakunya saat sebelum menikah dengan suami pertama.

Bila sudah menikah, lantas istrinya mengaku bahwa ia berbohong, maka tidak bisa diterima. Sebab ia sudah terlanjur rela untuk dinikahi, itu menjadi bukti bahwa ia pernah dinikahi orang lain dan pernah disetubuhi.

Berita Terkait

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami
Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf Beserta Contohnya
Apa Fungsi Utama Masjid pada Zaman Rasulullah ﷺ?
Lengkap: Ketentuan, Hukum, dan Hikmah Pelaksanaan Akikah
Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan
Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i
Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat
Hukum Menyentuh Anjing dalam Keadaan Kering
Berita ini 340 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:19 WIB

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami

Minggu, 30 November 2025 - 11:19 WIB

Apa Fungsi Utama Masjid pada Zaman Rasulullah ﷺ?

Minggu, 4 Mei 2025 - 08:14 WIB

Lengkap: Ketentuan, Hukum, dan Hikmah Pelaksanaan Akikah

Senin, 8 Juli 2024 - 20:08 WIB

Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan

Jumat, 26 Januari 2024 - 10:46 WIB

Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i

Jumat, 19 Januari 2024 - 22:28 WIB

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Kamis, 7 September 2023 - 19:02 WIB

Hukum Menyentuh Anjing dalam Keadaan Kering

Kamis, 7 September 2023 - 05:48 WIB

Bagaimana Cara Salat Makmum yang Tertinggal Bacaan Al-Fatihahnya Imam?

Berita Terbaru

Akhlak

Syair Arab al-Ummu Madrasatul Ula

Rabu, 17 Des 2025 - 07:07 WIB

hadits tentang ayah dan anak perempuan

Hadis

Hadits Tentang Ayah dan Anak Perempuan

Sabtu, 6 Des 2025 - 01:36 WIB

Fikih

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami

Kamis, 4 Des 2025 - 20:19 WIB

Akidah

Malaikat Pencatat Amal

Selasa, 2 Des 2025 - 22:19 WIB

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Khutbah

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Selasa, 2 Des 2025 - 13:18 WIB