Sempat trending orang yang gak bisa ngomong R. lantas, ada yang tanya, bagaimana hukum salatnya? Dia baca Fatihah, kan, gak bisa sempurna? Banyak huruf ra’ yang gak bisa dia baca, alias tidak sesuai makhrajnya? Lantas gimana?
الفتاوى الفقهية الكبرى الجزء 1 صحـ : 143 مكتبة الإسلامية
وَإِنْ كَانَ لُثْغَةً فَإِنْ كَانَتْ يَسِيرَةً بِحَيْثُ يَخْرُجُ الْحَرْفُ صَافِيًا وَإِنَّمَا فِيهِ شَوْبُ اشْتِبَاهٍ بِغَيْرِهِ فَهَذَا أَيْضًا تَصِحُّ صَلاَتُهُ وَإِمَامَتُهُ وَتَكْمُلُ الْجُمُعَةُ بِهِ وَلاَ يَلْزَمُهُ التَّعَلُّم
“Apabila pelatnya ringan, alias makhraj hurufnya masih jelas, tetapi masih ada keserupaan dengan yang lain, ini juga sah salatnya dan bisa menjadi imam, bahkan salat Jumatnya sempurna, serta tidak wajib belajar”
Namun, jangan bahagia dulu, wahai orang yang tidak bisa ngomong R. Dalam kitab itu masih ada terusannya:
ُ وَإِنْ كَانَ لُثْغَةً حَقِيقِيَّةً بِأَنْ كَانَ يُبْدِلُ الْحَرْفَ بِغَيْرِهِ فَتَصِحُّ صَلاَتُهُ لاَ الْقُدْوَةُ بِهِ إلاَ لِمَنْ هُوَ مِثْلُهُ بِأَنِ اتَّفَقَا فِي الْحَرْفِ الْمُبْدَلِ وَإِنْ اخْتَلَفَا فِي الْبَدَلِ فَلَوْ كَانَ كُلٌّ مِنْهُمَا يُبْدِلُ الرَّاءَ لَكِنَّ أَحَدَهُمَا يُبْدِلُهَا لاَمًا وَاْلآخَرُ عَيْنًا صَحَّ اقْتِدَاءُ أَحَدِهِمَا بِاْلآخَرِ وَإِنْ كَانَ أَحَدُهُمَا يُبْدِلُ الرَّاءَ وَاْلآخَرُ يُبْدِلُ السِّينَ لَمْ يَصِحَّ اقْتِدَاءُ أَحَدِهِمَا بِاْلآخَرِـ
“Apabila pelatnya hakiki, alias mengubah huruf kepada huruf yang lain, maka salatnya sah, tetapi tidak sah bermakmum kepadanya, kecuali makmumnya juga mengalami pelat dalam huruf yang sama, meski perubahannya berbeda. Semisal, salah-satunya tidak bisa melafalkan ra’ (gak bisa ngomong R) huruf itu diganti menjadi lam, dan salah satunya mengganti ra’ menjadi lam dan yang lain ‘ain, maka sah salat berjemaahnya satu sama lain.
Namun, apabila salah satunya pelat dalam pelafalan ra’ dan yang lain pelat dalam huruf sin, maka berjemaah keduanya tidak sah.”
Jadi, sebaiknya untuk yang tidak bisa ngomong R, jangan jadi imam, deh! Kasihan makmumnya!