Sebagian #pararabu bertanya, “apakah ada kisah kekeramatan wali di dalam al-Quran? Pasalnya, sebagaian golongan menilai bahwa keramat para wali itu tidak ada dalilnya!”
Lihat postingan ini di Instagram
Di antara kisah kekeramatan waliyullah dalam al-Quran ialah kejadian ajaib yang dialami oleh Sayyidah Maryam. Dikisahkan dalam surah Ali Imran, setiap kali Nabi Zakariya masuk mihrab menemui Sayyidah Maryam, di sana selalu ada makanan.
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, ‘Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?’ Dia (Maryam) menjawab, ‘Itu dari Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.”
(QS. Ali Imran: 37)
Lihat postingan ini di Instagram
Imam al-Baghawi dalam tafsirnya bahkan menjelaskan: makanan di sana ialah makanan yang bukan pada musimnya. Itu jelas merupakan kejadian khariqul-adah. Namun, hal tersebut tidak bisa dikatakan mukjizat, karena Sayyidah Maryam bukan seorang nabi dan kejadian itu tidak sesuai dengan kriteria mukjizat.
وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا﴾ أَيْ فَاكِهَةً فِي غَيْرِ حِينِهَا، فَاكِهَةَ الصَّيْفِ فِي الشِّتَاءِ وَفَاكِهَةَ الشِّتَاءِ فِي الصَّيْفِ
“Ayat wajada ‘indaha rizqa yakni buah-buahan yang bukan pada muslimnya. Buah musim panas saat musim dingin dan buah musim dingin di saat panas.”
Kriteria mukjizat sebagaimana yang telah kita pelajari dalam Ummul-Barâhîn-nya ialah:
امر خارق للعادة مقرون بالتحدي مع عدم المعارضة
“Sesuatu yang luar bisa, bersamaan dengan pengakuan menjadi nabi, serta tanpa tandingan.”
Selain kisah tersebut, Fadhilatu Syaikh DR. Ali Gomaa Mohamed Abdel Wahab dalam kitab ‘Aqîdatu-Ahlis-Sunnah menyebutkan kisah Ashabul Kahfi, yang juga termasuk kejadian di luar kebiasaan. Keduanya, baik kisahnya Sayyidah Maryam dan kisah Ashabul-Kahfi tidak tergolong mukjizat, lantaran tidak bersamaan dengan pengakuan menjadi nabi.