Perubahan Wujud Benda Menurut Filsafat Islam

- Penulis

Senin, 13 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mustaqim.NET Kali ini kami akan membahas perubahan wujud benda menurut kajian filsafat Islam. Hal ini menjadi penting, lantaran hampir keseluruhan dari kajian ilmu kalam, berawal dari perubahan wujud sesuatu. Karena perubahan wujud itulah, para teolog mengatakan bahwa alam ini merupakan ciptaan, serta memiliki awal. Karena itu pula, kita bisa tahu bahwa tuhan itu ada.

Para teolog mengatakan bahwa mustahil benda ini tidak memiliki sifat. Semua benda yang ada di jagat raya ini pasti memiliki sifat. Imam as-Sanusi dalam Syarh Ummul-Barahin menyatakan dengan tegas bahwa sifat dari benda itu merupakan ciptaan. Mengapa demikian? Karena sifat tersebut berubah-ubah.

Saya kasih gambaran. Ada benda bernama batu. Batu itu pasti memiliki sifat. Setidaknya, batu itu memiliki salah-satu dari kedua sifat ini: bergerak dan diam. Nah, perubahan sifat benda dari bergerak menuju diam itulah yang dimaksud dengan perubahan wujud benda.

Karena benda itu mengalami perubahan, dengan pasti, benda bukanlah sesuatu tidak berawal. Pada titik tertentu, semua benda itu berawal dari ketiadaan. Dengan demikian, alam semesta ini, berawal dari ketiadaan.

Jika kita sudah mengetahui bahwa alam bermula dari ketiadaan, tentu kita tahu pula, bahwa alam baru tercipta. Tinggal kita analisa, apakah alam tercipta dengan dirinya sendiri atau ada penciptanya.

Secara akal sehat, alam mustahil tercipta dengan sendirinya. Karena alam antara keberadaan dan ketiadaannya sama saja. Tidak ada yang lebih unggul, alias sama-sama sesuatu yang mungkin. Bila ada dua hal yang setara, lalu condong kepada salah-satunya, tentu ada yang membikin ia condong.

Samahalnya timbangan, yang kedua sisinya memiliki berat yang sama, tentu tidak akan condong kepada salah-satunya. Jika ada kecondongan, berarti ada yang membikin ia condong. Mustahil condong dengan sendirinya.

Dari kiasan semacam itu, para filsuf Islam dengan tegas mengatakan: pasti ada pencipta alam. Karena mustahil alam tercipta dengan sendirinya. Pencipta itulah yang disebut tuhan.

Berita Terkait

AGAMA & SAINS: Kritik Seputar Istilah Ilmiah
Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat
Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat
Hukum Alam dalam Islam
9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya
Aswaja, Salafi dan Wahabi
Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk
Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?
Berita ini 78 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 19 Januari 2024 - 22:28 WIB

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Kamis, 26 Januari 2023 - 18:49 WIB

Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat

Sabtu, 3 Desember 2022 - 22:04 WIB

Hukum Alam dalam Islam

Minggu, 27 November 2022 - 21:29 WIB

9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya

Selasa, 22 November 2022 - 05:42 WIB

Aswaja, Salafi dan Wahabi

Jumat, 18 November 2022 - 18:20 WIB

Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk

Rabu, 26 Oktober 2022 - 00:44 WIB

Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?

Selasa, 4 Oktober 2022 - 17:06 WIB

Akurat! Nazam Aqidatul Awam Latin dan Arab

Berita Terbaru

Uncategorized

Toko Aroma Pusaka

Selasa, 4 Mar 2025 - 07:49 WIB

kisah

Nabi Musa Berdebat dengan Nabi Adam

Minggu, 29 Des 2024 - 17:43 WIB

al-Quran

Belajar al-Quran dengan Buku Iqro (Jilid 1-6)

Minggu, 20 Okt 2024 - 23:48 WIB

al-Quran

13+ Syarah Tuhfatul Athfal PDF

Minggu, 20 Okt 2024 - 02:43 WIB

Info

Membeli Ihya Darul Minhaj; Apakah Worth It?

Rabu, 9 Okt 2024 - 05:43 WIB