Mustaqim.NET – Ini adalah foto saya di depan mimbar kuno Masjid Nabawi. Mimbar ini terletak di Prophet’s Mosque Building Exhibition, sebelah Masjid Nabawi. Mimbar ini merupakan pemberian Sultan Abu Al-Nasr Sayf ad-Din Al-Ashraf Qaitbay pada tahun 888 H. Mimbar ini tidak tergantikan sampai pada tahun 998 H. Pada tahun tersebut, Sultan Murad III menginisiasi pembuatan mimbar dengan gaya modern dan mewah berlapiskan emas. Mimbar itulah yang sampai saat ini dipakai di Masjid Nabawi. Adapun mimbar Qaitbay ini dipindahkan ke Masjid Quba’, dan kini dimuseumkan di Prophet’s Mosque Building Exhibition.
Sejarah mimbar Masjid Nabawi semejak masa baginda Nabi Muhammad ﷺ beberapakali mengalami perubahan. Pada zaman baginda Nabi Muhammad ﷺ mimbar masih seperti tangga kayu. Iya, hanya berupa balok kayu, tanpa ada pegangan dan atap. Terdiri dari dua anak tangga dan tempat duduk. Baginda Nabi Muhammad ﷺ duduk di atas mimbar, dan meletakkan kaki mulianya di anak tangga kedua.
Saat masa kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, beliau tidak menempati tempat duduk baginda Nabi Muhammad ﷺ. Beliau duduk di anak tangga kedua, dan meletakkan kakinya di anak tangga pertama. Begitu pun saat masa Sayyidina Umar bin al-Khaththab, beliau tidak menempati tempat duduk Sayyidina Abu Bakar, melainkan beliau duduk di anak tangga pertama dan meletakkan kakinya di lantai. Tempat tersebut dilanjutkan Sayyidina Utsman bin ‘Affan, selama enam tahun. Setelah itu, Sayyidina Utsman bin ‘Affan dengan beberapa pertimbangan, beliau menempati tempat duduk baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Pada masa Kekhalifahan Umayyah, Sayyidina Muawiyah bin Abi Sufyan menambahkan enam anak tangga. Pada zaman Kekhalifahan Abbasiyah, beberapa khalifah memperbarui mimbar karena kondisinya yang sudah termakan usia. Pada tahun 654 H, Masjid Nabawi kebakaran, termasuk mimbarnya. Kala itu, Raja Al-Muzhaffar mengirim mimbar baru yang memiliki dua pegangan, yang ditempatkan persis di mimbar Nabi ﷺ semula. Mimbar terus mengalami pergantian pada tahun 664 H, 797 H, dan 820 H.
Pada tahun 886 H, Masjid Nabawi mengalami kebakaran untuk kedua kalinya. Penduduk Madinah kemudian membuat mimbar berbahan batu bata. Mimbar tersebut dipakai sampai pada tahun 888 H. Pada tahun itulah Sultan Abu Al-Nasr Sayf ad-Din Al-Ashraf Qaitbay membuatkan mimbar berbahan marmer yang terlihat di foto.