Mustaqim.NET – Setelah sebelumnya kami pernah membahas terkait sholawat nahdliyah lirik latin, kali ini kami akan memposting lirik mars muslimat NU. Namun, tidak hanya membahas marsnya saja, kita saat ini akan mengkaji mars tersebut dari berbagai sisi. Mulai dari sejarah, arti hingga filosofi.
Sejarah
Saat tahun 1926; tepatnya tahun perdana NU berdiri, perempuan belum begitu berperan banyak dalam NU. Hal itu berlangsung sampai tahun 1938. Pada tahun tersebutlah NOM, cikal bakal dari Muslimat berdiri. Banyak tokoh perempuan tampil mengutarakan pandangannya kala itu. Termasuk salah-satunya adalah Ibu Nyai Djunaisih yang mendapat dukungan penuh dari Ibu Nyai Siti Syarah. Ibu Nyai Djunaisih mengatakan:
“Dalam agama Islam tidak hanya laki-laki saja yang harus dididik berkenaan dengan ilmu agama melainkan perempuan juga harus dan wajib mendapat didikan yang selaras dengan tuntutan dan kehendak agama Islam”
Akan tetapi, NU tidak sembarangan mendirikan komunitas perkumpulan dengan tanpa dalil. Jauh sebelum itu, para aktifis bahtsul masail sudah membahasnya terlebih dahulu terkait hukum-hukum yang berkaitan dengan perempuan. Termasuk soal perempuan tampil kepada khalayak hingga pembahasan suara perempuan tergolong aurat atau bukan.
Hal itu terdokumentasikan dalam fatwa Bahtsul Masa’il ad-Diniyah pada tahun 1935. Keputusan tersebut berdasarkan referensi dari berbagai kitab, mulai dari Ittihaf al-saddah al-Muttaqin, Syarah al-Sittin, hingga al Fawa al-Kubra al-Fiqhiyah.
Untuk mengenang kiprah beserta melejitkan semangat anggota muslimat, terciptalah mars muslimat. Lirik dan filosofinya akan kami bahas pada bab berikut ini.
Lirik Mars Muslimat
Marilah Kaum Ibu Muslimat
Nahdlatul Ulama nan setia
Al-Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas
Menjadi pedoman utama
Demi agama, nusa, dan bangsa
Negara damai bahagiaMajulah kaum ibu muslimat
Pengemban, pembawa amanat
Pendidik, pembina bunga bangsaMenunaikan tugas mulia
Berilmu, beramal, dan berbakti
Bertaqwa pada IlahiMarilah hai kaum ibu
Bimbinglah putra-putrimu
Iman teguh, bijaksana
Muslimat Indonesia
Setelah mengetahui liriknya, alangkah baiknya jika #pararabu mendengarkan versi audionya berikut ini:
Untuk mengunduhnya (men-download) #pararabu bisa menggunakan link resmi dari NU Online berikut ini: https://storage.nu.or.id/storage/archive/1463625315573d2663d8dad.mp3.
Filosofi
Banyak nilai-nilai ajaran yang tertanam dalam mars tersebut. Mulai dari nilai-nilai keislaman, semangat ke-NU-an, hingga amanat perempuan.
Untuk nilai-nilai keislaman, tertuang indah pada awal-awal mars, tepatnya pada lirik, “Al-Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas / Menjadi pedoman utama,”. Hal itu merupakan mashadirus-syaria’ah yang sampai saat ini segala keilmuan Islam bersumber dari 4 hal tersebut.
Selain itu, juga tertanam semangat ke-NU-an, khususnya dalam mencintai negeri. Hal itu tertuang jelas dalam lirik yang berbunyi, “Demi agama, nusa, dan bangsa / Negara damai bahagia”. Serta selebihnya merupakan amanat kaum hawa, mulai dari pendidik, pembina hingga pembimbing.