Rasul Mustahil Berdusta

- Penulis

Senin, 10 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rasul memang manusia, tetapi tidak seperti manusia biasa. Hoax merupakan rutinitas mayoritas manusia akhir-akhir ini. Akan tetapi, hal itu mustahil terjadi kepada rasul.

Bukti jelas, mengenai kebenaran rasul adalah: pengakuan langsung dari Tuhan. Memang iya, sejarah tidak pernah menulis bahwa sahabat nabi mendengar langsung pembenaran dari Allah. Akan tetapi, mereka melihat sendiri kejadian luar biasa yang masyhur dengan mukjizat[1], muncul mengiringi pengakuan kenabian.

Mengenai mukjizat, hal itu selaras dengan pembenaran dari Tuhan.[2] Bagaimana mungkin Tuhan menuruti permohonan rasul-Nya, untuk menurunkan mukjizat, sebagai bukti kebenaran, jika rasul itu berdusta?[3]

Dengan itu, berarti Tuhan juga mengiyakan kepada seluruh hal yang disampaikan.[4] Termasuk segala hal yang berkaitan dengan hukum agama, kabar-kabar hari kemudian dan cerita nabi terdahulu. Semua itu mustahil hoax! Andai saja hoax, maka Allah pun juga hoax lantaran telah membenarkan.[5] Hal itu mustahil!

Tuhan adalah pencipta semesta. Tentu, Tuhan tahu kepada semua ciptaan-Nya, baik secara global, maupun rinci. Kalam Allah semua berasal dari pengetahuan itu.[6] Sudah pasti, firman Allah mustahil keliru sebagaimana ilmu-Nya.

Maka sangat menggelikan, jika seseorang masih meragukan kebenaran yang datang dari rasul, dengan dasar manusiawi, padahal dengan mendustakan rasul, secara tidak langsung mendustakan Allah yang telah membenarkan.[7] Kamâ taqaddama. 

Muhammad ibnu Romli | mustaqim.net


[1] Mukjizat adalah: perkara yang diluar nalar, yang bersamaan dengan pengakuan menjadi nabi (mengecualikan ‘alamatul-irhashiyyah, karamah, dan pengakuan orang yang mengaku nabi [palsu]), yang tak tertandingi (mengecualikan sihir dan sulap).

Pengakuan menjadi nabi adalah: pengakuan orang yang luar biasa sebagai pembuktian untuk pengakuannya menjadi nabi.

[2] Sama seperti Tuhan berkata: صدق عبدي في كل ما يبلغ عني

[3] Ulama memberikan contoh: jika ada lelaki mengaku sebagai utusan raja, di kerumunan orang yang ada raja di sana (tentu, raja melihat dan mendengar pengakuan lelaki itu). Orang-orang meminta sebuah bukti. Akhirnya, lelaki itu berkata, “Jika saya benar, raja akan berdiri dan duduk kembali sebanyak tiga kali,” dan raja pun mengikutinya. Dengan begitu, raja membenarkannya, selaras dengan perkataan raja: semua yang dikatakan orang ini tentang saya, semuanya benar (صدق هذا الإنسان في كل ما يبلغ عني).

[4] Perihal rasul wajib sifat shiddiq, Allah membenarkan risâlah dan segala hal yang disampaikan.

[5]

[6]

[7]

Berita Terkait

AGAMA & SAINS: Kritik Seputar Istilah Ilmiah
Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat
Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat
Hukum Alam dalam Islam
9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya
Aswaja, Salafi dan Wahabi
Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk
Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?
Berita ini 42 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Januari 2024 - 22:28 WIB

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Kamis, 26 Januari 2023 - 18:49 WIB

Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat

Sabtu, 3 Desember 2022 - 22:04 WIB

Hukum Alam dalam Islam

Minggu, 27 November 2022 - 21:29 WIB

9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya

Selasa, 22 November 2022 - 05:42 WIB

Aswaja, Salafi dan Wahabi

Jumat, 18 November 2022 - 18:20 WIB

Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk

Rabu, 26 Oktober 2022 - 00:44 WIB

Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?

Selasa, 4 Oktober 2022 - 17:06 WIB

Akurat! Nazam Aqidatul Awam Latin dan Arab

Berita Terbaru

Uncategorized

Toko Aroma Pusaka

Selasa, 4 Mar 2025 - 07:49 WIB

kisah

Nabi Musa Berdebat dengan Nabi Adam

Minggu, 29 Des 2024 - 17:43 WIB

al-Quran

Belajar al-Quran dengan Buku Iqro (Jilid 1-6)

Minggu, 20 Okt 2024 - 23:48 WIB

al-Quran

13+ Syarah Tuhfatul Athfal PDF

Minggu, 20 Okt 2024 - 02:43 WIB

Info

Membeli Ihya Darul Minhaj; Apakah Worth It?

Rabu, 9 Okt 2024 - 05:43 WIB