Mustaqim.NET – Sebelumnya kami membahas terkait hubungan perempuan dalam kekeluargaan. Mulai dari Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami hingga Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf. Kali ini kami akan membahas hadits tentang ayah dan anak perempuan secara universal. Pembahasan ini sangat penting saat pararabu memiliki buah hati yang perempuan.
Islam memiliki perhatian khusus kepada anak perempuan. Saat masa pra-Islam, orang-orang jahiliyah tidak memiliki belas kasihan kepada anak perempuan. Seakan memiliki anak perempuan serasa musibah yang menyamai kematian, bahkan lebih. Ia beranggapan bahwa merawat anak perempuan merupakan aib besar. Ia pula beranggapan, merupakan kehinaan besar jika ia memuliakan perempuan.
Islam datang dengan penuh kasih sayang terhadap anak perempuan. Sehingga muncullah beberapa hadits tentang ayah dan anak perempuan.
Hadits Tentang Ayah dan Anak Perempuan, Ayah akan Bersama Nabi
Dari Sayyidina Anas, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
«مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ» وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa, ia akan datang pada hari kiamat bersamaku (seperti ini),” sabda Nabi Muhammad ﷺ seraya menggabungkan jari-jari jemari beliau.
(H.R. Muslim 2631)
Dalam riwayat lain Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهَاتَيْنِ وأشار بأصبعيه. [سنن الترمذي 4/ 319]
“Barangsiapa mengasuh/menanggung (tiga atau) dua anak perempuan, aku dan dia akan masuk Surga seperti ini,” seraya berisyarat dengan jari-jemari beliau.
Dalam riwayat lain Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مَنْ عَالَ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، فَأَدَّبَهُنَّ، وَزَوَّجَهُنَّ، وَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ، فَلَهُ الْجَنَّةُ) [سنن أبي داود 7/ 459]
“Barangsiapa mengasuh tiga anak perempuan, lalu mendidik mereka, menikahkan mereka, dan berbuat baik kepada mereka, maka baginya Surga.”
Hadits Tentang Sayyidah ‘Aisyah dan Anak Perempuan
Sayyidah ‘Aisyah bercerita: Suatu saat seorang wanita menghampiriku. Ia membawa dua orang putrinya. Rupanya dia meminta makanan kepadaku. Saat itu, aku hanya memiliki kurma satu biji. Aku pun memberikannya. Wanita itu mengambilnya lalu membagi dua kurma itu. Cukup untuk kedua putrinya. Ia sendiri tidak memakan sedikit pun dari kurma itu. Kemudian dia berdiri, lalu pergi bersama kedua putrinya.
Beberapa saat kemudian Nabi Muhammad ﷺ datang, lalu aku menceritakan kisahnya kepada beliau. Lantas beliau bersabda:
مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa diuji dengan sesuatu dari (mengurus) anak-anak perempuan, lalu dia berbuat baik kepada mereka, niscaya mereka akan menjadi penghalang (penutup) baginya dari api neraka.”
(H.R. Muslim: 2629)
Dalam riwayat lain, Sayyidah ‘Aisyah bercerita: Suatu saat seorang perempuan miskin membawa dua anak perempuan. Aku memberikan tiga kurma kepada perempuan itu. Kemudian perempuan itu memberikan masing-masing anaknya satu kurma. Saat ia hendak memakan kurma bagiannya, anaknya meminta lagi. Akhirnya kurma yang hampir ia makan itu, ia bagi dan ia berikan kepada kedua anak perempuannya.
Aku sangat heran dengan kejadian ini, hingga melapor kepada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau bersabda:
إِنَّ اللهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ، أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka”
(H.R. Muslim 2630)





