Mustaqim.NET – Bagi pararabu yang kebetulan merantau ke daerah yang berdampingan dengan anjing, terkadang muncul pertanyaan bagaimana hukum menyentuh anjing dalam keadaan kering? Kita mendengar, bahwa najis anjing tergolong najis mughalladzah, lantas bagaimana dengan kita yang menyentuhnya dalam keadaaan kering?
Pertanyaan ini sebenarnya sangat simpel. Meski anjing berstatus najis mughalladzah, tetapi jika kita menyentuhnya dalam keadaan kering, kita tidak terkena najisnya. Hal ini sesuai dengan penjabaran najis mughalladzah sendiri dalam kitab Kasyifatus-Saja (hlm. 44) yang berbunyi:
المُغَلَّظَةُ أي مَا تَنَجَّسَ مِنَ الطَّاهِرَاتِ بِلِعَابِهَا أَوْ بَوْلِهَا أَوْ عِرْقِهَا أَوْ بِمُلَاقَاةِ أَجْزَاءِ بَدَنِهَا مَعَ تَوَسُّطِ رُطُوْبَةٍ مِنْ أَحَدِ جَانِبَيْهِ اهـ