Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?

- Penulis

Rabu, 26 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mustaqim.NET – Kali ini kita akan membahas terkait klaim bahwa dalam al-Barzanji terdapat unsur-unsur manunggaling kawula gusti.

Kalimat yang dibahas ialah:

وأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Muhammad ibnu Romli (@miromly)

Ada yang mengaitkan kalimat tersebut dengan manunggaling kawula gusti, dengan mengubah terjemahannya.

Kesalahan fatal tersebut terletak saat mengartikan taqaddum dengan qadim (antonim hadis) dan awwaliyah diartikan azali. Pengertian yang benar adalah sebagaimana dalam syarahnya:

“Yang disifati dengan lebih dahulu daripada makhluk lain dan lebih awal meninjau makhluk yang lainnya.”

Jadi, Nur Muhammad adalah makhluk dan hadis, tetapi makhluk yang pertama kali. Berdasarkan hadis berikut ini:

كما في حديث جابر أنه سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن أول ما خلقه الله تعالى قال إن الله خلق قبل الأشياء نور نبيك فجعل ذلك النور يدور بالقدرة حيث شاء الله ولم يكن في ذلك الوقت لوح ولا قلم ولا جنة ولا نار ولا ملك ولا إنس ولا جن ولا أرض ولا سماء ولا شمس ولا قمر وعلى هذا فالنور جوهر لا عرض

“Sebagaimana tersebut dalam hadis riwayat sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa ketika ditanya perihal makhluk pertama yang diciptakan Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Sungguh, Allah menciptakan Nur Nabimu sebelum segala sesuatu.’ Allah menjadikan Nur (cahaya) itu beredar dengan kuasa Allah sesuai kehendak-Nya. Saat itu belum ada Lauh, Qalam, Surga, Neraka, Malaikat, Manusia, Jin, Bumi, Langit, Matahari, dan bulan. Atas dasar ini, Nur itu adalah substansi, bukan aksiden.”

(Syekh M Nawawi Al-Bantani, Madarijus Shu’ud ila Iktisa’il Burud)

Kandungan hadis yang dicantumkan oleh Syekh Nawawi, Banten tersebut dalam Madarijus-Shu’ud ila Iktisa’il Burud, sesuai dengan hadis lain yang berbunyi:

عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ في قَوْلِ اللَّهِ: ﴿وإذْ أخَذْنا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثاقَهُمْ﴾ الآيَةَ. قالَ: «كُنْتُ أوَّلَ النَّبِيِّينَ في الخَلْقِ، وآخِرَهم في البَعْثِ

“Dari Abu Hurairah: Nabi bersabda saat menerangkan firman Allah (وإذْ أخَذْنا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثاقَهُمْ), “Saya nabi pertama kali yang diciptakan dan terakhir kali diutus.”

 

Berita Terkait

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat
Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat
Hukum Alam dalam Islam
9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya
Aswaja, Salafi dan Wahabi
Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk
Akurat! Nazam Aqidatul Awam Latin dan Arab
Istilah Gaib dalam Islam
Berita ini 71 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 Desember 2023 - 23:10 WIB

Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh

Selasa, 5 Desember 2023 - 06:46 WIB

Sejarah Mimbar Masjid Nabawi

Selasa, 28 Juni 2022 - 23:39 WIB

Kisah Ahmed Yassin Sang Pendiri Hamas

Kamis, 30 Desember 2021 - 06:01 WIB

Ajaib, Sungai Nil Mendapat Surat dari Sayyidina Umar

Senin, 29 November 2021 - 04:06 WIB

Meneliti Buah yang Dimakan Nabi Adam

Rabu, 24 November 2021 - 18:07 WIB

Firaun Hendak Mengurangi Jumlah Penduduk Ibrani dengan Cara Ini

Rabu, 15 September 2021 - 20:05 WIB

Menghadapi Dunia Tipu-Tipu Setan

Sabtu, 11 September 2021 - 18:02 WIB

Biografi Mas Dwy Sadoellah

Berita Terbaru

Fikih

Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i

Jumat, 26 Jan 2024 - 10:46 WIB

Akidah

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Jumat, 19 Jan 2024 - 22:28 WIB

kisah

Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh

Kamis, 7 Des 2023 - 23:10 WIB

Sejarah

Sejarah Mimbar Masjid Nabawi

Selasa, 5 Des 2023 - 06:46 WIB