Perjanjian Hudaibiyah yang Tidak Kalian Ketahui #1

- Penulis

Kamis, 16 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saksi bisu Perjanjian Hudaibiyah

Saksi bisu Perjanjian Hudaibiyah

Melunasi janjiku di tulisan lalu, saat ini saya akan bercerita tentang Perjanjian Hudaibiyah. Sulhul Hudaibiyah ini terjadi saat nabi hendak umrah bersama para sahabat pada tahun 6 H, bulan Dzulqadah. Rasulullah mengajak para sahabat, baik kalangan Ansar mau pun Muhajirin. Sekitar seribu empatratus sahabat.

Sesampainya di Dzul Hulaifah, Rasulullah mengutus orang musyrik bernama Basyar ibnu Sufyan untuk memastikan keadaan Mekkah. Seiring dilakukan investigasi dari Basyar ibnu Sufyan, Rasulullah bersama para sahabat meneruskan perjalanan hingga sampai di Ghadhir Asythath. Di sanalah Basyar kembali dan melaporkan sesuatu kepada Rasulullah.

“Orang Quraisy pada berkumpul, termasuk kaum Ahabisy. Mereka akan menyerangmu dan mencegahmu dari Baitullah,” begitu isi laporan dari Basyar.

Lalu, Rasulullah tidak langsung menentukan pilihannya sendiri. Beliau malah menyuruh para sahabat bermusyawarah; memberikan pendapat pribadi mereka. Sahabat Abu Bakar RA memberikan saran kepada Rasulullah untuk melanjutkan perjalanan.

“Wahai Rasulullah, engkau mendatangi Baitullah bukan untuk melukai siapa pun. Lanjutkanlah. bila ada yang menghalangi kita dari Baitullah, kita lawan mereka bersama-sama,” usul Abu Bakar.

Rasulullah setuju. “Lanjutkanlah dengan asma Allah,” seru Rasul.

Rasulullah pun bersama para sahabat melanjutkan perjalanan. Hingga ada hal unik terjadi. Unta Rasul “mogok”, saat sampai di Tsaniyatul Mirar. Di jalan yang begitu dekat dengan Hudaibiyah itu, unta Rasul tetap diam, meski para sahabat menggertaknya. Hingga ada yang berceletuk, “Ini unta, bandelnya minta ampun!”

Saksi bisu Perjanjian Hudaibiyah
Saksi bisu Perjanjian Hudaibiyah

Rasul malah menegornya. Beliau bersabda

والله ما خلأت القصواء، وما ذاك لها بخلق ولكن حبسها حابس الفيل 

“Demi Allah, unta ini tidak bandel, dan dia tidak berwatak seperti itu. Hanya saja ia ditahan oleh dzat yang menahan gajah (pasukan Abrahah, yakni Allah)”

والذي نفسي بيده لا يسألوني خطة يعظمون فيها حرمات الله إلا أجبتهم عليها

” Dami dzat yang nyawaku ada di “tangan”-nya, tidak sekali pun orang (orang Quraisy) meminta padaku untuk memuliakan kehormatan Allah kecuali saya mengabulkannya”.

Bersambung

Insyaallah,cerita perjanjian Hudaibiyah akan kulanjutkan pada episode berikutnya.

Miromly Attakriny | Mustaqim.Net

Berita Terkait

Caption Liburan Bersama Teman
Metode Halaqah; Menerjemah, Memahami lalu Mendalami
Tinggalkan yang Dilarang Nabi, bukan yang Ditinggal Nabi berarti Dilarang
Sabu-sabu itu Suci, Tapi Haram. Ini ‘Ibaratnya!
Dakwah Islam Mengaca kepada Para Nabi
Berita ini 259 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 8 Juli 2024 - 20:08 WIB

Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan

Jumat, 19 Januari 2024 - 22:28 WIB

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Kamis, 7 September 2023 - 19:02 WIB

Hukum Menyentuh Anjing dalam Keadaan Kering

Kamis, 7 September 2023 - 05:48 WIB

Bagaimana Cara Salat Makmum yang Tertinggal Bacaan Al-Fatihahnya Imam?

Minggu, 30 April 2023 - 05:16 WIB

5 Kriteria Syarat Wajib Berpuasa Ramadan

Senin, 13 Februari 2023 - 16:38 WIB

Hukum Posting Foto Korban Bencana

Senin, 13 Februari 2023 - 03:03 WIB

Vaksin dalam Perspektif Islam

Minggu, 4 Desember 2022 - 05:12 WIB

Tradisi Maulid di Pasuruan, Jawa Timur

Berita Terbaru

al-Quran

Belajar al-Quran dengan Buku Iqro (Jilid 1-6)

Minggu, 20 Okt 2024 - 23:48 WIB

al-Quran

13+ Syarah Tuhfatul Athfal PDF

Minggu, 20 Okt 2024 - 02:43 WIB

Info

Membeli Ihya Darul Minhaj; Apakah Worth It?

Rabu, 9 Okt 2024 - 05:43 WIB

Akidah

AGAMA & SAINS: Kritik Seputar Istilah Ilmiah

Senin, 9 Sep 2024 - 17:00 WIB

Fikih

Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan

Senin, 8 Jul 2024 - 20:08 WIB