Menu

Mode Gelap
Macam-Macam Talak 1 2 3 Nabi, Rasul, dan Perbedaannya Bukti Allah Jaiz Fi’lu Kulli Mumkinin aw Tarkuhu Bukti Allah Wajib Sama’, Bashar, dan Kalam Bukti Allah Wajib Qudrah, Iradah, Ilmu dan Hayah

Akidah · 13 Des 2021 05:57 ·

Perubahan Wujud Benda Menurut Filsafat Islam


					Perubahan Wujud Benda Menurut Filsafat Islam Perbesar

Mustaqim.NET Kali ini kami akan membahas perubahan wujud benda menurut kajian filsafat Islam. Hal ini menjadi penting, lantaran hampir keseluruhan dari kajian ilmu kalam, berawal dari perubahan wujud sesuatu. Karena perubahan wujud itulah, para teolog mengatakan bahwa alam ini merupakan ciptaan, serta memiliki awal. Karena itu pula, kita bisa tahu bahwa tuhan itu ada.

Para teolog mengatakan bahwa mustahil benda ini tidak memiliki sifat. Semua benda yang ada di jagat raya ini pasti memiliki sifat. Imam as-Sanusi dalam Syarh Ummul-Barahin menyatakan dengan tegas bahwa sifat dari benda itu merupakan ciptaan. Mengapa demikian? Karena sifat tersebut berubah-ubah.

Saya kasih gambaran. Ada benda bernama batu. Batu itu pasti memiliki sifat. Setidaknya, batu itu memiliki salah-satu dari kedua sifat ini: bergerak dan diam. Nah, perubahan sifat benda dari bergerak menuju diam itulah yang dimaksud dengan perubahan wujud benda.

Karena benda itu mengalami perubahan, dengan pasti, benda bukanlah sesuatu tidak berawal. Pada titik tertentu, semua benda itu berawal dari ketiadaan. Dengan demikian, alam semesta ini, berawal dari ketiadaan.

Jika kita sudah mengetahui bahwa alam bermula dari ketiadaan, tentu kita tahu pula, bahwa alam baru tercipta. Tinggal kita analisa, apakah alam tercipta dengan dirinya sendiri atau ada penciptanya.

Secara akal sehat, alam mustahil tercipta dengan sendirinya. Karena alam antara keberadaan dan ketiadaannya sama saja. Tidak ada yang lebih unggul, alias sama-sama sesuatu yang mungkin. Bila ada dua hal yang setara, lalu condong kepada salah-satunya, tentu ada yang membikin ia condong.

Samahalnya timbangan, yang kedua sisinya memiliki berat yang sama, tentu tidak akan condong kepada salah-satunya. Jika ada kecondongan, berarti ada yang membikin ia condong. Mustahil condong dengan sendirinya.

Dari kiasan semacam itu, para filsuf Islam dengan tegas mengatakan: pasti ada pencipta alam. Karena mustahil alam tercipta dengan sendirinya. Pencipta itulah yang disebut tuhan.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bukti Manusia Lebih Mulia dari pada Malaikat

26 Januari 2023 - 18:49

kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti

Hukum Alam dalam Islam

3 Desember 2022 - 22:04

9 Macam Nama (الاسم) Beserta Penjelasan dan Contohnya

27 November 2022 - 21:29

nama nama

Aswaja, Salafi dan Wahabi

22 November 2022 - 05:42

Apa Itu Kalamullah? – Memahami al-Quran yang Bukan Makhluk

18 November 2022 - 18:20

Nur Muhammad Qadim dalam Al-Barzanji?

26 Oktober 2022 - 00:44

Trending di Akidah