At-Tanbihat al-Wajibat liman Yasna’u al-Maulid bi al-Munkarat

- Penulis

Selasa, 1 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mustaqim.NET – Kali ini admin akan mereview kitab yang selama ini #pararabu tunggu-tunggu. Kitab apa lagi kalau bukan at-Tanbihat al-Wajibat liman Yasna’u al-Maulid bi al-Munkarat, adikarya Mbah Hasyim Asy’ari. Dari judulnya, kita sudah bisa mengetahui bahwa kitab ini mengkritisi terkait perayaan maulid yang berisi kemungkaran.

Bagi kaum nahdliyin, kitab ini terbilang sangat penting. Selain karena pengarangnya memang muassis Nahdlatul Ulama, kitab ini menjadi bahan perenungan dan introspeksi. Diakui atau tidak, kaum nahdliyinlah yang memang paling semangat merayakan maulid. Hal itu sangat memerlukan “buku panduan” agar perayaannya tidak melampaui batas-batas terlarang menurut syariat Islam.

Pertanyaannya: apakah ada maulid yang mungkar? Sejatinya bukan maulidnya yang mungkar, tetapi orang yang mengadakan perayaan kemungkaran berkedok maulid Nabi Muhammad. Jadi, letak pengingkarannya adalah komponen di dalam maulid nabi. Bukan perayaan maulid Nabi Muhammad.

Dalam at-tanbih ast-tsalits Mbah Hasyim mengutip pandangan Syekh Tajuddin Umar bin ‘Ali al-Lakhami dalam kitabnya al-Maurid fil-Kalami ‘alal-Maulid. Dalam kitab tersebut beliau membagi maulid menjadi dua. Jenis maulid yang kedua inilah yang ulama haramkan. Karena terdapat kemungkaran di dalamnya. Dari pernyataan tersebut al-Imam as-Suyuthi menjelaskan:

قوله و الثاني الى اخره هو كلام صحيح في نفسه غير ان التحريم فيه إنما جاء من قبل هذه الاشياء المحرمات التي ضمت اليه لا من حيث الإجتماع لإظهار شعار المولد

“Pendapat Syekh Tajuddin, ‘wats-tsani ila akhirihi’, itu memang pendapat yang sejatinya benar. Hanya saja, pengharaman tersebut meninjau dari perbuatan haram yang ada dalam rangkaian maulid. Bukan dari sisi mengadakan perkumpulan untuk menampakkan syiar maulid.”

Kemungkaran yang kerap terjadi dalam maulid ialah antara lain

  1. Ikhtilath (bercampur) antar lawan jenis
  2. Memakai alat musik yang haram

Dari sana ulama mengatakan:

إذا علمت ذلك فاعلم أن عمل المولد اذا ادى الى معصية راجحة مثل المنكرات وجب تركه وحرم فعله

“Apabila kamu mengetahui hal tersebut, ketahuilah bahwa menyelenggarakan maulid bila mana cenderung dominan maksiat, wajib meninggalkannya dan haram mengerjakannya.”

Ringkasan Kitab at-Tanbihat al-Wajibat

Peringatan Pertama

Maulid yang dianjurkan adalah:

اجتماع الناس وقراءة ما تيسر من القرأن ورواية الاخبار الواردة في مبدإ أمر النبي صلى الله عليه وسلم وما وقع في حمله ومولده من الإرهاصات وما بعده من سيره المباركات ثم يوضع له طعام يأكلونه وينصرفون وإن زادوا على ذلك ضرب الدفوف مع مراعة الأدب فلا بأس بذلك

“Perkumpulan manusia serta membaca al-Quran dan hadis tentang sirah awal nabi, serta yang terjadi ketika dalam kandungan dan setelah kelahiran. Termasuk pula beberapa keajaiban menjelang kenabian. Serta setelahnya dari sejarahnya yang terberkati. Kemudian menaruh makanan. Para hadirin makan, lalu pergi. Paling full, meski pun nambah ialah menabuh rebana dengan menjaga etika yang baik.”

Syekh Abu Syamah mengatakan: bidah terbaik pada zaman beliau ialah: perayaan yang ada di wilayah Arbil, Irak. Perayaan tersebut bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad. Rangkaian dalam perayaan tersebut ialah: sedekah, kebaikan, menampakkan perhiasan, menampakkan kebahagiaan.

Sosok pertama kali mengadakan perayaan maulid besar-besaran ialah Syekh Umar bin Muhammad yang kemudian ditiru oleh raja Arbil, Irak.

Abu Lahab tiap malam Senin siksanya diringankan lantaran bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad dengan memerdekakan budaknya, yakni Tsuwaibah. Ibnu Jazari menjelaskan cerita tersebut sebagaimana berikut:

Ketika Abu Lahab yang kafir saja yang al-Quran sendiri mencelanya, menerima balasan kebaikan akan bahagianya kepada Nabi Muhammad, lantas bagaimana dengan orang Islam. (Tentunya lebih pasti akan mendapatkan balasan).

Ringkasan

Daftar kitab yang menjadi Rujukan Mbah Hasyim:

NO PENULIS KITAB
1 Syekh Syihabuddin Abu Muhammad Abdurrahman bin Isma’il (Abu Syamah) al-Ba’its fi Inkaril-Bida’ wal-Hawadits
2 Syekh Yusuf bin Isma’il an-Nabhani al-Awar al-Muhammadiyah
3 al-‘Allamah Ibnu Hajar al-Haitami Tuhfatul-Muhtaj
4 Syekh Tajuddin Umar bin Ali al-Lakhami as-Sakandari (al-Fakihani) al-Maurid fil-Kalami ‘alal-Maulid
5 Syekh Abu ‘Abdillah bin al-Haj al-Maliki al-Madkhal
6 al-Qadi ‘Iyadh asy-Syifa

Download Kitab Tanbihat al-Wajibat PDF

Kitab Tanbihat al-Wajibat PDF

Terjemah Kitab Tanbihat al-Wajibat

Berita Terkait

Baca dan Download Terjemah Bidayatul Hidayah PDF
Baca dan Download Terjemah Muntakhobat Juz 1 PDF
Baca dan Download Buku Terjemah Fathul Izar PDF
Terjemahan Fathul Muin PDF
[Lengkap] Pengertian 99 Asmaul Husna Beserta Dalilnya
Baca dan Download Kitab Muntakhobat Juz 1 PDF
Baca dan Download Kitab Ihya Ulumuddin Bab Jima’ PDF
Baca dan Download Kitab Qurrotul Uyun PDF
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 Desember 2023 - 23:10 WIB

Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh

Selasa, 5 Desember 2023 - 06:46 WIB

Sejarah Mimbar Masjid Nabawi

Selasa, 28 Juni 2022 - 23:39 WIB

Kisah Ahmed Yassin Sang Pendiri Hamas

Kamis, 30 Desember 2021 - 06:01 WIB

Ajaib, Sungai Nil Mendapat Surat dari Sayyidina Umar

Senin, 29 November 2021 - 04:06 WIB

Meneliti Buah yang Dimakan Nabi Adam

Rabu, 24 November 2021 - 18:07 WIB

Firaun Hendak Mengurangi Jumlah Penduduk Ibrani dengan Cara Ini

Rabu, 15 September 2021 - 20:05 WIB

Menghadapi Dunia Tipu-Tipu Setan

Sabtu, 11 September 2021 - 18:02 WIB

Biografi Mas Dwy Sadoellah

Berita Terbaru

Fikih

Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i

Jumat, 26 Jan 2024 - 10:46 WIB

Akidah

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Jumat, 19 Jan 2024 - 22:28 WIB

kisah

Kisah Nyata Anak Kecil Menyanggah Seorang Syekh

Kamis, 7 Des 2023 - 23:10 WIB

Sejarah

Sejarah Mimbar Masjid Nabawi

Selasa, 5 Des 2023 - 06:46 WIB