Mustaqim.NET – Ada #pararabu yang menyodorkan sebuah artikel yang mempermasalahkan مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا مَرْحَبًا ياَ جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Berikut cuplikan artikelnya:
Tangkapan layar dari website nahimunkar.org yang berjudul Lima Kesesatan dalam Kitab Barzanji
Lihat postingan ini di Instagram
Tulisan tersebut mengklaim bahwa menghadirkan ucapan marhaban hanya boleh kepada orang yang hadir secara fisik. Namun, tidak menyertakan alasan atau dalil sama-sekali.
Di sana malah membahas terkait ke-rawuhan Rasulullah apakah dengan jasad atau tidak. Sama-sekali tidak membahas alasan atau dalil pelarangan mengucapkan marhaban kepada yang non-fisik.
Sehingga tulisan tersebut sangat tidak layak untuk mempengaruhi #pararabu, terlebih kalau masih adminnya biasa mengungkapkan, “Marhaban ya Ramadan,” tiap bulan puasa. Bukankah Ramadan juga non-fisik?
اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan puasa membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu”.
(H.R. Ath-Thabrani)