Mustaqim.NET – Sebelumnya, kami membahas perbedaan mushaf dan al-Quran. Untuk kali ini, saya akan membahas tentang hidup bersama al-Quran.Sebagaimana yang telah diketahui dan dipercayai semua umat Muslim di dunia bahwa al-Quran adalah kitab suci yang difirmankan oleh Allah ﷻ kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui Malaikat Jibril, diyakini sebagai mukjizat paling besar yang diterima oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Firman-firman Allah ﷻ yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ tersebut kemudian ditulis dan disusun ke dalam mushaf atau buku yang satu oleh para shahabat. Dari zaman para shahabat dan kerajaan-kerajaan Islam hingga sampai masa sekarang ini, al-Quran masih tetap ada turun-temurun. Persis seperti saat pembuatan mushaf awal sampai sekarang, mushaf yang dipegang oleh umat Muslim tidak berubah sama sekali isinya. Meski pun tampilannya selalu update, seperti model alquran hafalan terbaik, Anda dapat mengecek variasi harga alquran kecil di websitenya langsung.
Persis di mana pertama kali Nabi Muhammad ﷺ bertemu dengan Malaikat Jibril yang ditugaskan untuk menyampaikan firman dari Allah ﷻ, ia membawa perintah yaitu “membaca” untuk bisa menemukan siapa sebenarnya tuhan. Hal ini terdapat pada al-Quran Surah al-Alaq ayat 1 sampai 5. Sejauh ini di mana umat Muslim sekarang masih mengamalkan perintah untuk membaca, terlebih membaca al-Quran. Dengan membaca al-Quran kita bisa mendapatkan banyak manfaat dan pahala, apalagi jika kita konsisten membacanya. Namun, pada hakikatnya al-Quran bukanlah hanya sekedar bacaan semata, banyak hal yang dapat kita ambil dari al-Quran jika kita mampu memahami isi nya.
Di dalam al-Quran sendiri terdapat banyak hal tentang kehidupan di dunia maupun di akhirat. Misalnya kehidupan dunia, terdapat penjelasan tentang penciptaan jagad raya, penciptaan makhluk-makhluk yang ada di bumi, cara berperilaku yang baik, menjadi manusia yang baik, mengajarkan kasih sayang, penjelasan tentang keselamatan hidup di dunia, dan masih banyak lagi. Banyaknya ilmu yang terdapat pada al-Quran bisa dijadikan pelajaran oleh umat Muslim agar bisa selamat di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, bisa disebut bahwa al-Quran adalah ilmu dunia maupun akhirat yang sangatlah bermanfaat jika benar-benar kita pahami isi dan petunjuknya.
Membaca al-Quran dengan baik dan benar dilalukan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan mempelajari dan memahami isi dari al-Quran. Hal ini bisa didapatkan jika kita umat Muslim yang tidak berasal atau tinggal di Arab maupun sekitar Timur Tengah dan juga tidak berbahasa Arab agar lebih memperdalam bahasa Arab. Ikut dalam majelis ilmu Nahwu Sharaf bisa jadi pilihan, masuk pondok pesantren, dan banyak juga sekolah bahasa Arab. Tingkatan selanjutnya yaitu bisa mempelajari ilmu Tafsir al-Quran yang saat ini sudah banyak sekolah maupun universitas yang menyediakan pelajaran ilmu Tafsir. Jikalau tidak bisa atau tidak sempat mempelajari ilmu Tafsir, membaca buku-buku Tafsir dari para ulama adalah pilihan yang baik, agar kita dapat memahami isi al-Quran.
أُتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ …الأية
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Alkitab (al-Quran) … [ QS. Al- Ankabut: 45]
Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk membaca al-Quran terlebih lagi umat Muslim dan juga merupakan hal yang harus diamalkan pada kehidupan di dunia ini karena terdapat banyak pahala dan rahmat. Perintah untuk membaca al-Quran ini mengharuskan kita untuk mempelajari al-Quran. Di samping itu, karena al-Quran berbahasa Arab maka bahasa Arab lah yang kita pelajari. Mulai dari huruf-huruf bahasa Arab, pengucapannya, kaidah-kaidahnya adalah hal yang mesti dipelajari oleh umat Muslim.
Setelah memahami isi al-Quran, sepantasnya juga mengamalkan apa saja yang terdapat dan diperintahkan dalam al-Quran. Banyak contoh-contoh perilaku kehidupan baik dalam al-Quran yang hendaknya kita lakukan pada kehidupan sehari-hari. Mengikuti petunjuk-petunjuk kehidupan dalam al-Quran juga hal yang sepantasnya kita lakukan jika sudah dapat memahaminya, yang tentunya agar mendapatkan ridhanya Allah ﷻ. Larangan-larangan yang terdapat dalam al-Quran juga harus dihindari agar selamat dunia dan akhirat.
Jiwa kita akan terasa menyatu dengan al-Quran saat mengamalkan petunjuk apa saja yang terdapat dalam al-Quran, perlahan nikmatnya hidup akan mulai terasa apalagi jika konsisten selalu dilakukan. Semua hal tersebut butuh konsisten yang benar-benar matang dalam mengamalkan isi al-Quran, karena tidak akan berjalan dengan mudah pada awalnya. al-Quran yang tadinya asing kini terasa seperti menjadi sahabat, beban-beban hidup yang tadinya terasa berat seperti hilang saat-saat bersama al-Quran.
