Dalam Islam segala hal ada tata cara masing-masing. Begitu pun bersedekah. Karena sedekah merupakan di antara cara mengatur keuangan dalam Islam. Dengan bersedakah, akan terbagun dengan sendirinya, sifat kepedulian dan ketidakpelitan.
Namun, bagaimana cara bersedekah yang baik dan benar? Apakah terang-terangan, atau sembunyi-sembunyi
Sahabat Mustaqim.net yang berbahagia, ada sebuah hadis yang sangat filosofis menjelaskan cara sedekah. Nabi Muhammad mengabarkan bahwa kelak pada hari kiamat akan ada tuju golongan yang mendapat perlindungan, salah-satunya:
ورجل تصدق بصدقة فاخفاها حتى لا تعلم شماله ما صنعت يمينه
“Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.”
Ulama menerangkan bahwa itu hadis mengajarkan kita untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Ulama menjelaskan:
وفي هذا الحديث فضل صدقة السر
“Hadis ini menjelaskan bahwa keutamaan sedekah secara diam-diam”
Namun, sedekah diam-diam ini lebih dianjurkan kala sedekah sunah. Saat sedekah wajib, semisal zakat, itu lebih baik secara terbuka. Ulama mengatakan:
قال العلماء : وهذا في صدقة التطوع فالسر فيها أفضل ؛ لأنه أقرب إلى الإخلاص وأبعد من الرياء . وأما الزكاة الواجبة فإعلانها أفضل ،
“Ulama mengatakan: dalam sedekah sunah, lebih afdhal secara sembunyi. Karena itu lebih memudahkan untuk ikhlas dan menjauhkan diri dari riya’. Sedangkan zakat yang wajib, cara yang afdhal adalah secara terbuka.”
Ini bukan hanya berlaku dalam urusan zakat. Dalam salat fardu pun lebih afdhal dilakukan secara sembunyi. Untuk salat sunah, secara tersembunyi itu lebih afdhal. Ulama mengatakan:
وهكذا حكم الصلاة فإعلان فرائضها أفضل ، وإسرار نوافلها أفضل ؛ لقوله صلى الله عليه وسلم : أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
“Hukum seperti ini juga berlaku dalam salat. Untuk salat fardu, secar terbuka itu lebih afdal. Sedangkan salat sunah, lebih baik secara sembunyi. Karena ada sabda Nabi Muhammad, ‘salat yang paling utama ialah salat di rumahnya. Kecuali salat maktubah (fardu)’.”
Maksud Tangan Kiri Tidak Tahu Apa yang Tangan Kanan Lakukan
Sahabat mustaqim.net, mari kita kembali ke hadis di atas. Nabi bersabda, orang yang bersedekah secara sembunyi, hingga tangan kiri tidak tahu apa yang diperbuat tangan kanan, akan tergolong orang yang dilindungi kelak pada hari kiamat. Apa maksud tangan kiri tidak tahu?
Ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Ada yang berpendapat bahwa sebagai ungkapan sedekah yang sangat tersembunyi. Lebih jelasnya seperti berikut:
قال العلماء : وذكر اليمين والشمال مبالغة في الإخفاء والاستتار بالصدقة ، وضرب المثل بهما لقرب اليمين من الشمال وملازمتها لها ، ومعناه : لو قدرت الشمال رجلا متيقظا لما علم صدقة اليمين لمبالغته في الإخفاء .
“Ulama mengatakan: penyebutan tangan kanan dan tangan kiri sebatas mubalaghah saja, untuk mengungkapkan sedekah secara tersembunyi. Persamaanya, karena jarak tangan kanan dan kiri sangatlah dekat.
Ada ulama lain yang mengatakan bahwa itu bukan tangan. Melainkan manusia yanga ada di sisi kanan dan kiri. Alias, bila orang yang ada di kanan bersedekah, orang yang ada di sisi kirinya tidak mengetahuinya. Lebih tepatnya sebagaimana berikut:
ونقل القاضي عن بعضهم أن المراد من عن يمينه وشماله من الناس
“Dikutib dari al-Qadhi, dari sebagian ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud kanan dan kiri ialah manusia.”
Lantas, Kepada Siapa Sedekah Lebih Utama?
Sahabat mustaqim.net yang dirahmati Allah. Izinkan kami kali ini menjelaskan tingkatan kelipatan pahala sedekah sebagaimana yang disebutkan Imam Suyuthi dalam kitab Bughyah Mustarsyidin (hlm. 107). Berbeda obyek yang akan kita sedekahi, beda pula kelipatan pahalanya. Keterangannya sebagaimana berikut:
فائدة ذكر السيوطي في خماسيه أن ثواب الصدقة خمسة أنواع واحدة بعشرة و هي على صحيح الجسم و واحدة بتسعين و هي على الأعمى و المبتلى و واحدة بتسع مائة و هي على ذي قرابة محتاج و واحدة بمائة ألف و هي على الأبوين و واحدة بتسعمائة ألف و هي على عالم أو فقيه
“Sebuah faedah. Imam Suyuthi membagi sedekah menjadi lima. (Rinciannya sebagaimana berikut:)
- Pahala dilipatkan 10: bila bersedekah kepada mereka yang sehat.
- Mendapat kelipatan 90: bila bersedekah kepada yang buta atau tuli.
- Pahal 900 kali lipat: bila bersedekah kepada kerabat yang membutuhkan.
- Kelipatan 100.000: bila bersedekah kepada kedua orangtua.
- Kelipatan 900.000: bila bersedekah kepada orang alim dan ahli fikih.”
Sekian dari kami. Semoga bermanfaat. Semoga dengan ANda tahu cara sedekah yang baik dan benar, Anda tahu pula cara mengatur keuangan dalam Islam. Amin!