Ada kesalahan fatal yang ada hampir setiap pelatihan penulisan dasar. Kesalahan semacam itu hanya akan membikin penulis kaku yang hanya bisa menelurkan tulisan dangkal dan terkesan tidak mengkaji sama-sekali. Tidak hanya membuat pembaca jenuh, bahkan penulisnya sendiri lekas jenuh, sehingga pada titik tertentu dia memilih melepaskan diri dari menulis. Dengan alasan, ia sudah bosan dengan cara menulis yang serba repot.
Tahukah, kesalahan apa itu?
Semua penulis paham, membaca merupakan kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dari menulis. Semua penulis pula tahu, tidak ada penulis yang tiba-tiba muncul tanpa membaca. Jadi, hampir semua tahu, tahapan menulis ialah membaca terlebih dahulu, kemudian menulis.
Sayangnya, betapa minim mereka yang memahami tahapan-tahapan ini dengan sempurna. Tidak jarang dari mereka, ketika dicekoki bahwa menulis itu yang penting adalah menentukan tema, urusan baca belakangan, mereka mengnggauk manis; mengiyakan, bahkan sangat terpaku dengan cara menulis yang kaku itu. Dari bimbingan semacam itu, lahirlah penulis-penulis kaku dan terlihat sangat bodoh.
Oleh karenanya, izinkan saya mengenalkan Metode Baca-Tulis sebagai solusi seraya sebagai cara menulis yang menyenangkan serta berbobot.