Sebelum membahas lebih lanjut, kami pilah dulu metode Baca-Tulis menjadi tiga bagian, yakni:
Pembagian
Metode Baca-Tulis untuk Keseharian
Metode Baca-Tulis penting diaplikasikan keseharian bagi setiap penulis. Karena dengan Matode Baca-Tulislah mereka merasakan keasyikan; seakan menulis tanpa beban dan didorong kemauan sendiri. Untuk menerapkan Metode Baca-Tulis dalam keseharian, berikut langkah-langkah yang harus ditempuh:
- Perbanyak Baca
Iya, membaca apa saja yang kita sukai. Pastinya, kita mendapatkan pengetahuan baru. Karena kita membaca, kan, ingin menambah wawasan. Nah, wawasan baru itulah yang akan kita tulis.
- Munculkan Tema
Dari pengetahuan baru yang kita dapatkan, munculkan tema yang sekiranya bermanfaat. Lebih bagus lagi, bila tema itu menarik dan sedang menjadi sorotan.
- Mulai Menulis
Setelah memunculkan tema (yang bermula dari bacaan kita), langkah berikutnya ialah langsung menulis. Usahakan setiap menulis segera menyelesaikannya. Soal perbaikan, bisa belakangan.
- Mengembangkan Referensi
Maksud kata mengembangkan di sini, tentu bukan dari nol. Ia sudah memiliki bahan. Hanya saja, tinggal mengembangkan. Ini jauh lebih mudah dan hasilnya lebih berbobot daripada mereka yang masih membangun dari awal.
Metode Baca-Tulis untuk Media
Tulis untuk keseharian, penting pula mengaplikasikan metode ini di media yang sedang dikelola. Ada dua cara untuk memakai metode ini di media. Tinggal pilih salah-satunya.
- Mengadakan halakah. Sebelum memulai outline sebaiknya halakah terlebih dahulu perihal topik yang akan diterbitkan. Hasil halakah itulah, yang menjadi poin pembagian tugas. Dengan begitu, redaksi tidak berangkat kosongan. Paling tidak, mereka sudah memahami konsep dasar sesuai hasil kajiannya. Tinggal masing-masing redaksi mengembangkannya.
- Langsung outline. Jika tidak sempat halakah, bisa langsung pembagian tugas. Hanya saja, beri kesempatan redaksi untuk mengajukan tema, sesuai dengan apa yang ia sukai dan ia kuasai. Tinggal mereka kembangkan.
Metode Baca-Tulis untuk Kelompok
Sangat bisa. Bukankah media juga kelompok?
Bisa sangat.
Sama seperti media, sebelum pembagian tugas, adakan kajian kecil-kecilan. Dari kajian itulah, mereka nampak tugas yang cocok sesuai apa yang ia kuasai dan ia sukai. Tinggal dibagi dan dikembangkan.
Iya, begitu.
Berbeda dengan dua kategori sebelumnya yang lalai mengkaji tetapi semangat menulis, kelompok kajian justru sebaliknya. Mereka semangat mengkaji, tetapi tidak ada sedikit pun niatan untuk menulis. Dari sana, sangat penting kiranya ada pembagian tugas menulis, setiap selesai mengkaji. Dengan begitu, hasil kajiannya tidak berhenti di kelompok itu sendiri, tetapi bermanfaat juga kepada semesta.
One thought on "Penerapan Metode Baca-Tulis"