3 Penjelasan Ikut Serta dalam Upaya Bela Negara

- Penulis

Jumat, 26 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ada yang bertanya, apa, sih, untungnya, bila kita ikut serta dalam upaya bela negara? Pertanyaan semacam ini, pastinya muncul dari mereka yang tidak menyadari bahwa menjaga negara itu maslahatnya sangat besar.

Berikut beberapa penjelasan mengapa kita harus ikut serta dalam upaya bela negara:

  1. Anak Bangsa Memiliki Kewajiban kepada Negaranya

    Syekh Musthafa al-Ghulayayni dalam ‘Idzatun-Nasyin membahas tuntas seputar cinta tanah air dalam bab khusus Wathaniyah. Beliau menyebutkan bahwa anak bangsa memiliki kewajiban kepada negarannya, layaknya anak kepada orangtua. Beliau menyebutkan:
    ألا إن للوطن على أبنائه حقَوقَا فَكما لا يكونُ الابنٌ إِبنًا حقيقيًا حتى يقومَ بواجب الأبُوَّة فكذلك ابن الوطن لا يكون إبنًا بارا حتى يَنْهَضٌ بأعباء خدمته
    “Anak bangsa memiliki hak yang wajib dipenuhi kepada negara, layaknya tidak bisa dikatakan anak sejati hingga anak itu memenuhi kewajibannya kepada orang tua. Begitu pula anak bangsa, tidak bisa dikatakan anak yang berbakti hingga ia berupaya berkhidmah kepada negaranya”
    Jadi, kita bisa dikatakan warga negara yang baik, bila mana ikut serta dalam upaya bela negara. Bila tidak, kita layaknya anak yang durhaka. Nauzubillah!

  2. Mencintai Negara Berarti Menginginkan Negara Tentram, bukan Malah Pingin Ribut

    Dalam istilah orang nasionalis sejati, yang dipakai oleh Syekh Musthafa al-Ghulayayni sebagaimana berikut:
     الوطنية الحقٌ هي حب إصلاح الوطن والسَعي في خدمته. والوَطنيُ كل الوطني من يموت لِيَحيا وطنه ويَمرّض لتصح امته
    “Nasionalis sejati ialah mereka yang menyukai bila negaranya sejahtera, dan senantiasa berkhidmah kepada negara. Nasionalis sejati ialah orang yang berani mati demi kehidupan negara, dan berani sakit demi kesehatan bangsa.”
    Apakah itu berlebihan? Tentu tidak. Definisi yang disampaikan beliau sudah cukup mewakili sikap agama terhadap cinta tanah air

  3. Cinta Tanah Air Bagian dari Agama, Jangan Dibenturkan!

    Fenomena yang kerap muncul belakangan ini adalah pemetakan antara kaum nasionalis dan islamis. Pemetakan semacam ini, sangat tidak etis. Karena cinta tanah air itu bagain dari agama itu sendiri. Syekh Musthafa al-Ghalayayni mengatakan:
    ومن هذه الحُقُوقٍ تكثير سَوادٍ المُتَعَلِمين المتخلّقين بصحيح الأخلاق المَغروس في قُلوبهم تلك الحكْمةٌ المشهورة: «حُب الوطن من الإيمان».
    “Tergolong hak negara yang perlu terpenuhi adalah memperbanyak kelompok pelajar, yang berakhlak baik dan benar, yang hati mereka tertanam hikmah yang masyhur: cinta tanah air bagian dari iman.”
    Makin jelas, Syekh Mushtahafa al-Ghalayayni menjelaskan bahwa cinta negara merupkakan kecerdasan akal, sedangkan yang mengingkarinya hanyalah kelompok penipu dan konspirasi penghayal. Beliau mengungkapkan:
    حب الوطن ملكه من ملكات النفس لا ينكرها الا الافاكون او الواهمون
    “Cinta tanah air merupakan sifat yang cerdas dari sekian karakter jiwa. Tidak ada yang ingkar kecuali kelompok penipu dan penghayal.”

Dari tulisan singkat di atas, semoga meningkatkan keimanan kita dengan cara ikut serta dalam upaya bela negara. Amin!

Berita Terkait

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami
Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf Beserta Contohnya
Apa Fungsi Utama Masjid pada Zaman Rasulullah ﷺ?
Lengkap: Ketentuan, Hukum, dan Hikmah Pelaksanaan Akikah
Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan
Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i
Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat
Hukum Menyentuh Anjing dalam Keadaan Kering
Berita ini 92 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:19 WIB

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami

Minggu, 30 November 2025 - 15:14 WIB

Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf Beserta Contohnya

Minggu, 4 Mei 2025 - 08:14 WIB

Lengkap: Ketentuan, Hukum, dan Hikmah Pelaksanaan Akikah

Senin, 8 Juli 2024 - 20:08 WIB

Dalil Rukyat Hilal Tiap Bulan

Jumat, 26 Januari 2024 - 10:46 WIB

Daftar Lengkap Halal-Haram Binatang ala Mazhab Syafi’i

Jumat, 19 Januari 2024 - 22:28 WIB

Hubungan Syariat, Tarekat, dan Hakikat

Kamis, 7 September 2023 - 19:02 WIB

Hukum Menyentuh Anjing dalam Keadaan Kering

Kamis, 7 September 2023 - 05:48 WIB

Bagaimana Cara Salat Makmum yang Tertinggal Bacaan Al-Fatihahnya Imam?

Berita Terbaru

hadits tentang ayah dan anak perempuan

Hadis

Hadits Tentang Ayah dan Anak Perempuan

Sabtu, 6 Des 2025 - 01:36 WIB

Fikih

Hukum Istri Lebih Memilih Orangtua daripada Suami

Kamis, 4 Des 2025 - 20:19 WIB

Akidah

Malaikat Pencatat Amal

Selasa, 2 Des 2025 - 22:19 WIB

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Khutbah

Pembuka Khutbah Jumat Latin dan Arab Berharakat

Selasa, 2 Des 2025 - 13:18 WIB

prinsip mu'asyarah bil ma'ruf wa asyiruhunna bil ma'ruf fain karihtumuhunna

Fikih

Prinsip Mu’asyarah bil Ma’ruf Beserta Contohnya

Minggu, 30 Nov 2025 - 15:14 WIB